Ayat

"Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap." (Yohanes 15:16)

Kata Sambutan























KATA SAMBUTAN
USKUP AGUNG PONTIANAK
(PELINDUNG YAYASAN SANTO CHRISTOFORUS)

Saudara-saudari yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus,
Pertama-tama, puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yesus Kristus pada kesempatan hari ulang tahun ketiga Yayasan Santo Christoforus (YSC). Berkat pendampingan dan campur tangan Yesus, YSC mampu hidup dan melayani mereka yang memerlukan bantuan dalam bidang kemanusiaan. Perintah cinta kasih Yesus Kristus (Yoh 13:34-35) mendorong anggota YSC untuk melaksanakan tugas tanpa pamrih.
Kedua, kehadiran dan pelayanan YSC membuktikan bahwa semangat pelayanan berdasarkan cinta kasih yang dirintis oleh Yesus Kristus sungguh-sungguh diteruskan oleh para murid, yang mengikuti semangat Yesus Kristus di tengah-tengah dunia modern ini. Pelayanan Gereja Katolik tidak hanya menyentuh mereka yang masih hidup, tapi juga merangkul semua orang yang telah dipanggil Tuhan untuk kembali ke hadirat-Nya.
Ketiga, pelayanan YSC meringankan derita keluarga duka dengan memberikan informasi dan pertolongan yang diperlukan dalam keadaan yang membingungkan. Tidak sedikit keluarga duka merasa ditolong oleh uluran tangan YSC sejak saat seseorang meninggal hingga dikebumikan. Peringanan derita ini termasuk bagian penting dari pewartaan Injil (Kabar Baik) di tengah-tengah masyarakat yang majemuk.

Saudara-saudari yang dikasihi oleh Yesus Kristus,
Terlepas dari sejumlah keterbatasan dan kekurangan dalam pelayanan, YSC telah berusaha sekuat tenaga untuk memberikan pelayanan terbaik untuk membantu keluarga-keluarga yang menghadapi maut. Informasi-informasi yang menolong keluarga duka merupakan setapak jalan yang memudahkan mereka untuk menghadapi peristiwa kematian. Acapkali keluarga duka bingung menghadapi musibah ini. Mereka tidak tahu harus berbuat apa dan bagaimanakah menghadapi peristiwa kematian sebagai seorang beriman. Mereka yang tidak masuk ke dalam Yayasan Kematian dan beranggota keluarga kecil merasa sangat tertolong YSC.
Sumbangan berupa waktu, tenaga, perhatian dan materi lain menunjukkan sikap pengorbanan tanpa pamrih yang sangat diperlukan oleh masyarakat yang cenderung menakar segala-sesuatu dengan duit atau pembayaran. Dewasa ini banyak orang beranggapan bahwa tanpa duit, ide tetap tinggal sebagai ide dan tak bisa menjadi sebuah kenyataan. Namun, YSC ingin menunjukkan bahwa kerja sama memiliki sebuah nilai yang jauh lebih penting daripada uang yang didewa-dewakan masyarakat modern.
YSC mengingatkan kita sekalian bahwa beban yang berat dalam hidup pun dapat menjadi ringan kalau dipikul bersama. Sebuah tim kerja sama yang kompak, saling pengertian, saling menolong dan saling terbuka merupakan kekuatan bersama dalam menjalankan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Metode kerja sama dalam semangat cinta kasih demi kemuliaan Bapa Pencipta langit dan bumi menjadi semacam senjata utama dalam melaksanakan misi keselamatan Yesus Kristus.

Saudara-saudari yang dikasihi oleh Yesus Kristus,
            Peringatan hari ulang tahun YSC mengundang kita sekalian untuk bercermin diri, menoleh kembali pada peristiwa-peristiwa selama ini dan menyusun langkah-langkah penting menyongsong hari esok. Sebenarnya YSC sekarang ini sedang berada di mana dalam Gereja kita? Apakah setiap anggota yang terdaftar dalam YSC telah aktif dan terjun dalam pelayanan bagi mereka yang memerlukan uluran tangan? Betapa menggembirakan almarhum/ almarhumah kalau mutu pelayanan terbaik masih dipersembahkan kepada mereka yang telah meninggal dunia!
            Pada kesempatan yang berbahagia ini kita akan memperbaiki kinerja kita dari waktu ke waktu sehingga kita dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi mereka yang memerlukan pertolongan. Perbaikan kinerja ini meliputi kedisiplinan, kerja sama, kerendahan hati, tidak mudah tersinggung, mau mengerti dan membekali diri dengan kekuatan rohani sehingga mutu pelayanan kita bukan hanya untuk dunia, tapi sungguh-sungguh melayani Tuhan Yesus di dalam manusia yang susah, menderita dan mengalami maut.
            Kekuatan dan ketahanan YSC selalu terkait dengan Yesus Kristus, Sang Pokok Anggur (Yoh 15:1-8). Ranting/dahan bisa berbuah kalau selalu menyatu dengan Pokok Anggur. Suatu kesatuan dan ketergantungan penuh pada Pokok Anggur memungkinkan ranting/dahan menghasilkan buah-buah pelayanan yang baik dan menggembirakan. Di dalam diri mereka yang kita layani hadir Yesus Kristus, Sang Juruselamat. Ini berarti bahwa makna pelayanan YSC bukan hanya memenuhi kebutuhan manusia yang sedang mengalami kesulitan, namun pelayanan ini tertuju pada Yesus Kristus yang hadir dalam setiap pribadi manusia.
            Terima kasih atas semua pelayanan YSC. Mari kita terus-menerus membenahi diri dalam proses memberikan pelayanan bagi mereka yang membutuhkannya. Mari kita bergandengan tangan untuk menolong almarhum/almarhumah dan keluarga-keluarga (sanak-famili) duka, walaupun pelayanan ini tidak ringan dan terkadang menghadapi tantangan. Kerja sama yang baik dan saling pengertian akan meringankan sebuah tugas yang berat menjadi sebuah berkat! Setiap perbuatan baik adalah tabungan di akhirat.
Profisiat, YSC! Tuhan memberkati dan menyertai kita senantiasa.


Pontianak, 5 Mei 2010



Mgr. Hieronymus Bumbun, OFMCap
Uskup Agung Pontianak






















KATA SAMBUTAN PENASEHAT
YAYASAN SANTO CHRISTOFORUS

“Berat Sama Dipikul, Ringan Sama Dijinjing”

            Bayi Yayasan Santo Christoforus (YSC) dikandung dalam rahim “keprihatinan” terhadap keluarga-keluarga duka yang kehilangan anggota keluarga. Bagi mereka dari kalangan masyarakat kebanyakan, tidak masuk dalam Yayasan Kematian tertentu dan tidak banyak sanak-famili biasanya (walaupun belum pasti!) mengalami kesulitan untuk menangani anggota keluarga yang kembali ke hadirat Tuhan. Siapakah yang akan menginformasikan dengan baik tentang penyimpanan, pengurusan, pembersihan dan penanganan jenasah sampai ke liang lahat?
            Keadaan ini tidak hanya membingungkan, tapi menyusahkan keluarga duka. Maaf, kadang kala yang datang melayat hanya beberapa orang kenalan, sedangkan umat lain tidak merasa perlu berdoa bersama dan memberikan penghiburan yang mereka perlukan. Coba bayangkan, dalam keadaan duka dan sedih, keluarga duka masih harus menghadapi kesedihan lain, yaitu kurangnya perhatian dari sesama yang seiman-kepercayaan. Bagaimanakah dengan ajakan Rasul Paulus supaya kita menangis bersama orang yang menangis? (bdk Rom 12:15). Kesetia-kawanan kita sebagai murid-murid Yesus acapkali tidak terasa di tengah-tengah kesedihan hidup.
            Keprihatinan ini mendorong beberapa orang yang berkehendak baik untuk membentuk sebuah wadah kemanusiaan yang meringankan derita sesama, terutama untuk menolong orang yang telah meninggal dan keluarga duka yang tidak sanggup menanganinya karena keterbatasan tenaga, ekonomi, fasilitas dlsb. Sebuah pembicaraan informal di sebuah Yayasan Kematian (Rumah Duka Yayasan Halim) mengundang sejumlah umat Katolik untuk mengadakan pertemuan di Gedung Pasifikus, ruang pertemuan yang dilengkapi dengan AC. Antusias. Yang hadir 29 orang. Dari pertemuan ini muncullah tekad kuat untuk mendirikan sebuah lembaga/badan/yayasan yang ingin memberikan pelayanan bagi mereka yang telah meninggal dan menolong keluarga-keluarga duka yang memerlukan pertolongan. Maksud luhur! Tidak ada maksud samping untuk menyaingi atau menggeser lembaga pelayanan lain yang mengurus orang-orang meninggal.
            Tentu, setiap awal tidak selalu mudah. Terkadang ada-ada saja komentar, sikap tak mendukung, dan tindakan-tindakan yang mengecilkan hati anggota-anggota YSC. Tidak semua perbuatan baik diterima dengan senang hati oleh semua orang. Yesus yang kita kenal sebagai seorang yang baik dan melakukan tindakan-tindakan yang baik pun tidak disenangi dan malah dibenci oleh kaum farisi, imam-imam, ahli-ahli taurat dan saduki. Namun, Yesus tetap berjalan terus dengan misi kemanusiaan-Nya yang berdasarkan cinta kasih universal, tanpa pilih kasih. Kedudukan orang Samaria setingkat dengan orang Yahudi. Di hadapan Tuhan, semua manusia adalah sama dan sejajar.
            Setelah melewati sejumlah kerikil (terkadang tajam), YSC bisa memasuki usia tiga tahun, ibarat seorang bayi yang mulai merangkak. Masih perlu banyak berlatih diri dan belajar untuk berjalan pada jalan yang benar dan dengan terang ilahi, sehingga tidak sesat dan masuk dalam kegelapan yang menyedihkan. YSC sekarang masih dalam proses belajar sehingga sanggup menjadi YSC yang makin kuat dan dewasa dalam memberikan pelayanan terbaik bagi umat yang memerlukan bantuan.
            Tentu, anggota-anggota YSC perlu memiliki kekuatan ilahi dalam melaksanakan misi pelayanan tanpa pamrih. Sebuah pelayanan yang non-profit tidak selalu mudah. Namun, justru ini menantang kita untuk berani melangkah maju dan menunjukkan kepada masyarakat bahwa kalau manusia sungguh-sungguh mau bekerja sama, maka tugas yang berat bisa menjadi ringan dan tugas yang mustahil bisa menjadi mungkin. Semangat kerja sama dan saling pengertian sangat diperlukan dalam mendewasakan YSC. Tentu, segala bentuk pengorbanan anggota YSC menunjukkan bahwa umat makin dewasa dan bertanggung jawab atas hidup sesama yang menderita dan susah.
            Memang, peti jenazah tidak semua ringan, terkadang ada peti jenazah yang berat. Namun, peti ini tidak bisa dibiarkan begitu saja di rumah duka. Bagaimanakah peti yang berat ini dapat bergerak dari rumah duka ke gereja dan dari gereja ke pemakaman? Kendaraan YSC sudah tersedia. Hanya, dia tidak bisa bergerak kalau tak ada sopir. Justru dalam keadaan ini, sangat cocok diterapkan pepatah “Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing”. Kalau seruan ini sungguh dilaksanakan dengan cinta kasih dan suka cita, maka bukanlah mustahil suatu hari YSC akan memindahkan segala bentuk bukit yang menghalangi kelancaran perjalanan YSC.
            YSC, profisiat! Marilah kita tingkatkan mutu pelayanan kita dari hari ke hari, sehingga duka dan derita sesama akan diringankan dan YSC sungguh menjadi pembawa Kristus bagi sesama! Ad multos annos.


Pontianak, 5/5/2010

 Pastor William Chang, OFMCap























SAMBUTAN KETUA UMUM
YAYASAN SANTO CHRISTOFORUS
Salam damai dalam Kristus Yesus. Puji syukur atas berkat anugerah dan penyertaan-Nya untuk Yayasan Santo Christoforus (YSC) yang akan berulang tahun ke-3 pada tanggal 15 Juni 2010 ini. Pada kesempatan ini kami atas nama pengurus YSC mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut membesarkan YSC dalam perjalanan selama 3 (tiga) tahun ini.
Rangkaian tulisan dalam buku kenangan ini sangat kami harapkan berguna untuk pelayanan YSC di masa yang akan datang. Dengan segala keterbatasan, kami sebagai umat awam mencoba untuk ikut merasul dan menggereja melalui pelayanan YSC. Memang segala yang kami lakukan masih belum berarti apa-apa, namun kami sungguh percaya dan imani, tangan Tuhan akan selalu menuntun dan membimbing kami dalam setiap kegiatan, sehingga Kerajaan Allah akan semakin dimuliakan.
Pada kesempatan ini kami berharap dan tentunya menjadi harapan kita bersama, agar YSC mampu mempertahankan eksistensi dan meningkatkan pelayanan seiring dengan perkembangan Gereja dan globalisasi yang terjadi di tengah-tengah masyarakat, sehingga umat Katolik ke depan akan semakin tangguh dan mampu menjadi misioner. Pengorbanan waktu, tenaga, pikiran dan materi sangat dibutuhkan untuk kemajuan YSC dan Gereja kita. Dengan semua ini kami harapkan YSC akan semakin baik dan berkembang.
Semoga jalinan cinta kasih dan persaudaraan kita akan semakin erat untuk menatap ke masa depan sambil mengusahakan umat yang lebih sejahtera dan turut aktif memajukan Gereja dalam hal mewartakan cinta kasih Tuhan melalui pelayanan kepada sesama.
Pada kesempatan ini kami juga mengharapkan agar dalam kehidupan sehari-hari kita semua mampu mengimplementasikan motto “Melayani dengan kasih dan sukacita.”

                                                                                                               Pontianak, 01 Juni 2010

                                                                                                                        


            Yohanes Lim Gek Khiang
                                                                                                                    Ketua Umum YSC








Tidak ada komentar: